Gerakan Nasional “Ayo Mondok” (dilengkapi Video Sejarah Singkat Pesantren dan Mars Ayo Mondok)

Koordinator Gerakan Nasional “Ayo Mondok” KH. Lukman Harits Dimyati mengatakan, gerakan ini adalah bentuk kepedulian kalangan pesantren yang tergabung dalam RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) terhadap fenomena dunia pendidikan yang gagal menanamkan pendidikan karakter kepada pelajar dan mahasiswa.

Menurutnya, secara moral, pondok pesantren bisa diandalkan dalam rangka menyelamatkan generasi muda dari kencenderungan pendidikan yang merusak. Perilaku yang baik hanya bisa dilakukan dengan pembiasaan secara terus menerus untuk bersikap baik. Pembiasaan selama 24 jam dengan pengawasan, pembinaan dan pendampingan terus menerus adalah bentuk pendidikan karakter yang sudah lama dilakukan di pesantren, jauh sebelum isu pendidikan karakter muncul.

Menurut Ketua Umum PBNU, gerakan Ayo Mondok ini merupakan “action” dari gerakan “Kembali ke Pesantren” yang dicanangkan sejak Muktamar NU di Makassar 2010 lalu. Omong kosong kalau kita ngomong kembali ke khittah kalau tidak kembali ke pesantren. Kembali ke pesantren bisa dalam artian fisik yakni mondok, atau dalam pengertian kembali kepada nilai, akhlaq dan jati diri pesantren.

Pondok Pesantren di Indonesia secara garis besar ada 3 (tiga) macam/tipe/jenis, yakni: Pesantren Modern (Khalafiyah), Pesantren Tradisional/Klasik (Salafiyah) dan Pesantren Kombinasi/Komprehensif (Perpaduan Modern dan Tradisional).

Kualitas Pendidikan Pesantren sebenarnya tidak kalah dari Pendidikan Umum. Banyak lulusan pesantren terbukti menjadi orang-orang hebat dan sukses yang tak hanya menguasai ilmu dunia tetapi juga berbudi pekerti unggul. 

Banyak orang sukses berasal dari pesantren, mulai dari dokter hingga pemimpin lembaga pemerintahan, salah satunya seperti Presiden RI ke-4 yakni KH. Abdurahman Wahid. 

Namun.. hal ini jarang terekspos media sehingga masyarakat jarang yang tau orang-orang sukses lulusan pesantren. Justru yang terekspos kebanyakan hal-hal kurang baik dan jelek tentang pesantren. Entah.. hal ini disengaja atau tidak.. entahlah.. hhmmm..

Tapi.. memang terkadang ada beberapa kasus yang mencoreng nama baik pesantren dan umat islam, akibat ulah sebagian kecil oknum ditambah ulah orang-orang tidak bertanggungjawab yang tidak suka apabila umat islam berkembang, maju dan kuat, sehingga hal yang kecil dan sepele pun seakan-akan menjadi besar karena dibesar-besarkan. Padahal, mayoritas pondok pesantren di indonesia tidak seperti itu, karena mayoritas umat islam di indonesia adalah muslim yang  moderat, ramah, santun, toleran dan cinta damai. Sebagaimana kata pepatah "Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga".

Pendidikan Pondok Pesantren masih ada yang menganggap kurang baik kualitasnya, kurang prospektif dan kurang menjanjikan dan alumni/lulusannya memiliki masa depan yang suram dibandingkan Lembaga Pendidikan Umum. Padahal, itu tergantung Pesantrennya, karena Pesantren sekarang ini telah berkembang pesat, baik dari mutu, fasilitas, kualitas pendidikan hingga model pembelajaran, tidak kalah dari sekolah umum. Terbukti, sekarang ini tidak sedikit Santri Pondok Pesantren yang telah mampu mengikuti dan menjuarai Olimpiade Sains Nasional maupun Internasional. Selain itu, tidak sedikit pula santri yang mampu masuk/lulus/tembus ke Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Favorit di indonesia bahkan luar negeri, selain ke Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN), seperti: STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), IAIN (Institut Agama Islam Negeri) dan UIN (Universitas Islam Negeri) yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia. 

Intinya, baik tidaknya Pondok Pesantren, tergantung Pesantrennya. Jangan digeneralisasi.. Sama halnya seperti Sekolah Umum, ada sekolah yang baik mutunya ada pula yg kurang baik. Ada sekolah yg berkualitas baik ada juga yg kurang berkualitas. Lagian.. sukses tidak nya seseorang bukan semata-mata ditentukan oleh lembaga pendidikan, tapi juga tergantung dari masing-masing orang dan kepribadiannya. 

Sehebat dan semahal apapun lembaga pendidikan tidak ada yang bisa menjamin akan kesuksesan, itu semua kembali dan tergantung individu masing-masing. Buktinya.. tidak sedikit lulusan lembaga pendidikan yg dianggap keren, bergengsi, favorit, unggul dan mahal tapi lulusannya biasa-biasa saja tidak lebih baik dari lulusan lembaga pendidikan yang dianggap biasa-biasa saja. 

Dan yang tidak kalah penting adalah, bukan semata-semata mengejar kesuksesan duniawi, tapi juga kesuksesan ukhrawi agar seimbang, sukses dunia dan akhirat. Itulah kesuksesan yang ideal agar ilmu yg didapat maslahat dan manfaat dunia-akhirat.

Pondok Pesantren sekarang ini telah menyebar bukan hanya di pedesaan tapi juga di perkotaan; ada yang gratis, ada yg biayanya murah dan terjangkau, ada juga yg biayanya mahal untuk menyasar/membidik berbagai macam kalangan masyarakat muslim yang beraneka ragam dengan berbagai macam sifat/watak/karakter, pola fikir dan kemampuan finansial/ekonomi.

Pondok Pesantren juga sekarang ini tidak sedikit yang telah memiliki Lembaga Pendidikan Formal, seperti: Sekolah (TK, SD, SMP, SMA, SMK) dan/atau Madrasah (RA, MI, MTs, MA, MAK) dengan Fasilitas dan Sarana/Pra Sarana Memadai sesuai Standar Nasional Pendidikan. Bahkan, Pondok Pesantren pun sekarang ini tidak sedikit yang telah memiliki Perguruan Tinggi (Sekolah Tinggi/Institut/Universitas) dengan berbagai macam pilihan jurusan, baik Jurusan Ilmu Agama Islam maupun Ilmu-Ilmu Umum.

Jadi, zaman sekarang.. Sekolah atau Kuliah di Pesantren dan/atau Mondok/Masantren sambil Sekolah atau Kuliah, BISA.. tinggal pilih saja Pondok Pesantren yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar dan sesuai dengan kemampuan finansial/keuangan, serta memilih jenis Pondok Pesantren yang dikehendak/diminati, seperti: Pondok Pesantren Modern (Khalafiyah), Pondok Pesantren Tradisional (Salafiyah) atau Pondok Pesantren Komprehensif (Perpaduan Modern dan Tradisional).

Bagi yang tidak mampu secara ekonomi, tidak perlu khawatir, ada kok Pondok Pesantren yang tidak memungut biaya alias gratis, bahkan ada pula Pondok Pesantren yang kualitasnya baik, memberikan beasiswa khusus untuk santri berprestasi dalam bidang tertentu, baik untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi, yang penting punya niat dan kemauan untuk belajar menuntut ilmu. Bukan hanya itu saja, Pemerintah pun telah menyediakan berbagai macam beasiswa khusus untuk santri untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bergengsi/favorit di indonesia dan luar negeri.

Kenapa Pondok Pesantren baru bangkit sekarang???.. 

Karena Pesantren (termasuk Madrasah) sejak dulu selalu dianak tirikan dan dinomor duakan. Pemerintah lebih mengutamakan dan menganak emaskan Sekolah Umum. Wajar saja kalau Sekolah Umum dianggap lebih unggul akibat perlakuan tidak adil ini. Sungguh ironi memang.. di Negara Mayoritas Muslim dimana peran Pesantren/Kyai/Santri yang jasanya sangat besar dalam merebut dan memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia ini, selalu diremehkan dan dimarjinalkan. Namun, ketika umat islam berontak/protes menuntut keadilan, terkadang direspon dengan kurang baik dan meyudutkan umat islam.. Hhmmm...

Tapi itu dulu, sekarang Pondok Pesantren dan Madrasah statusnya sejajar dan memiliki hak yang sama dengan Sekolah Umum sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Dan terbukti, apabila Pesantren dan Madrasah diberi kesempatan dan keadilan yg sama, kualitasnya tidak kalah dengan Sekolah Umum. Bahkan Pondok Pesantren dan Madrasah memiliki nilai lebih, yakni Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter yang lebih kuat dan lebih baik.

Walau.. anggaran untuk Lembaga Pendidikan Islam masih cukup kurang dibanding Lembaga Pendidikan Umum, masih belum sebanding dengan banyaknya Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Tapi tidak apa-apa, itu masih lebih baik dari pada tidak sama sekali, karena ini sudah menjadi bukti bahwa pemerintah sekarang mulai memperhatikan Lembaga Pendidikan Islam dan memperhitungkan potensi Umat Islam Indonesia yang Mayoritas ini yang sejak lama selalu dianaktirikan.

-------------------------------------------------
Gerakan Nasional AYO MONDOK!!!.. 

Ada sebagian kalangan yang menuduh bahwa seruan "Gerakan Nasional Ayo Mondok" ini sebagai program liberalisme. Sebuah pernyataan yang tidak mendasar dan dangkal. Apakah mereka ini tidak faham atau pura-pura tidak faham???.. Apakah pernyataan itu tidak disengaja atau memang disengaja dengan maksud dan tujuan tertentu???..

Atau.. justru orang-orang liberal itu sendiri kah yang menggaungkan anti terhadap Gerakan Nasional Ayo Mondok ini karena mereka takut generasi muda islam belajar agama langsung dari sumbernya???.. Entahlah.. 

Untuk lebih jelasnya, silahkan kunjungi website resmi berikut ini:

www.ayomondok.net
www.rmi-nu.or.id

-------------------------------------------------

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gerakan Nasional “Ayo Mondok” (dilengkapi Video Sejarah Singkat Pesantren dan Mars Ayo Mondok)"

Posting Komentar